Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jl. Semolowaru no. 45 Surabaya
Jun
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Jadi ke-732 Kota Surabaya, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya bekerja sama dengan Puri Aksara Rajapatni menyelenggarakan lomba sketsa dan lukis bertema Tembok Koblen. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan generasi muda mengenai sejarah Penjara Koblen Surabaya, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai historis kawasan tersebut. Sebanyak 45 pelajar tingkat SMA/sederajat turut ambil bagian dalam lomba yang memperebutkan hadiah utama berupa beasiswa pendidikan S1 di Untag Surabaya. Menariknya, kegiatan ini dilaksanakan langsung di lokasi bersejarah eks Penjara Koblen yang terletak di Jalan Koblen, Surabaya, (25/5/2025).
Dosen Program Studi Arsitektur Untag Surabaya – Dr. Darmansjah Tjahja Prakasa, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., yang mewakili Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya dalam sambutan pembukaan, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan peserta dalam upaya pelestarian cagar budaya. “Kalian adalah generasi muda yang turut berkontribusi dalam menjaga dan menyebarkan wawasan sejarah melalui karya sketsa dan lukisan bertema Tembok Koblen, yang merupakan salah satu cagar budaya Kota Surabaya,” ungkapnya.
Dr. Darmansjah juga menambahkan bahwa salah satu aspek penting dalam penilaian adalah kemampuan peserta dalam menuangkan imajinasi terkait suasana masa lalu di sekitar Tembok Koblen. Menurutnya, peserta dapat menggabungkan ide tentang perkembangan Kota Surabaya pada masa didirikannya Penjara Koblen yakni akhir 1920-an hingga awal 1930-an ke dalam karya sketsa yang dibuat.
Ketua Pelaksana Lomba – Nanang Purwono, menjelaskan bahwa lomba ini digelar untuk memperkenalkan sejarah kepada generasi muda melalui pendekatan visual. “Dengan hadir secara langsung ke situs eks Penjara Koblen, para peserta dapat belajar tentang sejarah, perkembangan kota, serta kekayaan arsitekturnya,” jelas Nanang yang juga sebagai Budayawan Seni.
Nanang juga menyebut bahwa gagasan awal penyelenggaraan kegiatan ini berasal dari Puri Aksara Rajapatni, sebuah komunitas yang bergerak di bidang aksara. “Kami mengajak Untag Surabaya sebagai kampus kebangsaan yang memiliki keselarasan dengan nilai-nilai yang ingin kami angkat dalam kegiatan ini. Kegiatan ini juga didukung oleh PT. Menara Properti Development selaku pengelola lokasi eks Penjara Koblen, serta sejumlah mitra budaya seperti Ikatan Pelukis Indonesia (IPI), Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jawa Timur, Sketsa Indonesia, dan Liven Company,” tuturnya.