18

Jun

382 Perwakilan BEM PTN/PTS Se-Jatim Hadiri Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak Kemendikti di Untag Surabaya

Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan ‘Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Kosabangsa dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)’ dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas mahasiswa dalam pengabdian berbasis riset dan kebutuhan masyarakat.

Sebanyak 382 peserta dari 72 perguruan tinggi negeri maupun swasta mengikuti kegiatan yang digelar di Ruang R. Soeparman Hadipranoto, lantai sembilan Gedung Graha Wiyata Untag Surabaya, Senin (3/6/2025).

Rektor Untag Surabaya – Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA., menyambut baik terselenggaranya kegiatan bimbingan teknis ini. Prof. Nug menegaskan bahwa kerja sama antara Untag Surabaya dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek), merupakan bentuk komitmen Kampus Merah Putih dalam mendorong mahasiswa untuk tidak hanya aktif secara akademik, tetapi juga mampu berkontribusi nyata di tengah masyarakat. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa, khususnya rekan-rekan BEM agar mampu menyusun proposal pengabdian yang tidak hanya kuat secara metodologi, tetapi juga benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Inilah semangat dari program Kosabangsa dan Mahasiswa Berdampak yang perlu kita hidupkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur – Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M. menyampaikan apresiasi tinggi atas antusiasme perguruan tinggi di wilayah Jawa Timur dalam menyambut program-program pengabdian masyarakat yang inovatif dan berdampak. “Ini adalah kesempatan emas dan peluang baru bagi seluruh civitas akademika untuk menjawab tantangan zaman. Setiap perubahan harus direspons dengan cepat untuk tujuan bersama. Melalui program Kosabangsa, peran perguruan tinggi dalam penerapan teknologi dan inovasi bisa langsung dirasakan masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor seperti perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” terang Prof. Dyah.

Turut hadir memberikan sambutan secara daring, Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek – Prof. apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D.

Prof. Ketut menekankan kegiatan ini menjadi titik awal penting bagi perubahan paradigma dalam pengabdian kepada masyarakat. Tidak hanya membahas struktur atau format proposal, lebih dari itu, kampus harus menjadi ruang yang terbuka untuk menyambut suara masyarakat, dan mahasiswa harus belajar untuk mendengarkannya. “Kampus memiliki potensi luar biasa untuk menjadi agen transformasi sosial yang menyatu dengan kehidupan masyarakat,” tuturnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri Tenaga Ahli Staf Khusus Menteri Bidang Tata Kelola Lembaga (Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi – Fidela Marwa Huwaida, S.T. yang menjelaskan latar belakang strategis dari hadirnya Program Mahasiswa Berdampak dan Kosabangsa, bukan hanya sebatas program pendanaan, tetapi sebuah movement untuk menjadikan mahasiswa sebagai aktor utama transformasi sosial. “Program ini dirancang agar mahasiswa tidak hanya menjadi pelengkap dalam pengabdian, tetapi pelaku utama yang menyusun, merancang, dan mengeksekusi solusi nyata di masyarakat,” ungkap Fidela.

Lebih lanjut

Tags informasi